infopol.co.id Kontak Redaksi- 085784424805 wa Mengaku Kasi Intel Kejari Bojonegoro, Penipu Teror Kades Lewat Telpon

Iklan Semua Halaman

Iklan 928x90

Hot Post

Mengaku Kasi Intel Kejari Bojonegoro, Penipu Teror Kades Lewat Telpon

Rabu, 03 Desember 2025

 


Bojonegori - infopol.co.id 

Modus penipuan yang mengatasnamakan pejabat publik kembali marak di Kabupaten Bojonegoro. Kali ini, pelaku menggunakan identitas Kasi Intelijen Kejaksaan Negeri (Kejari) Bojonegoro, Reza Aditya Wardhana S.H., M.H, untuk menghubungi para kepala desa dengan gaya intimidatif.


Tak hanya menyamar, pelaku disebut-sebut menelpon dengan nomor 081332683547 berisi tekanan dan ancaman, seolah-olah terkait urusan hukum. Hal ini membuat beberapa kepala desa sempat panik dan melaporkan kejadian tersebut.


Kasi Intelijen Kejari Bojonegoro Reza Aditya Wardhana memastikan bahwa komunikasi intimidatif tersebut bukan berasal darinya.


“Itu bukan saya dan saya tidak pernah menyuruh atau memerintahkan siapa pun menggunakan nomor itu, apalagi isinya intimidasi dan mengancam,” ujar Reza, saat dikonfirmasi, Selasa (2/12/2025).


Dirinya meminta seluruh kepala desa, perangkat desa, dan masyarakat untuk lebih berhati-hati serta tidak mudah percaya ketika menerima pesan atau ditelpon mengatasnamakan aparat penegak hukum. 


“Itu bukan saya, pasti penipuan,” tegasnya.


Ia juga menulis pesan kepada seluruh kepala desa yang ada di grup bahwa itu bukan dirinya. 



"Mohon ijin Bapak/Ibu Kepala Desa, apabila ada Nomor 081332683547 yang mengatasnakaman Kasi Intelijen Kejari Bojonegoro, Agar tidak direspon... Terimakasih," tulis himbauannya.


Pesan tersebut menegaskan bahwa nomor itu bukan miliknya dan diduga kuat digunakan untuk aksi penipuan.


Kasi Intel Kejari Bojonegoro meminta seluruh masyarakat bila menemukan kejanggalan diminta mengecek langsung ke institusi terkait atau melaporkannya agar tidak ada pihak yang dirugikan.


Kasus ini menambah panjang daftar penipuan berkedok pejabat yang menyasar kepala desa, terutama jelang akhir tahun saat aktivitas pemerintahan meningkat dan potensi manipulasi informasi semakin besar. (Kang yon)