Komentar
Jember, Infopol.co.id - Semangat inklusivitas dan kepedulian sosial terpancar jelas di Kabupaten Jember pada hari ini. Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Satuan Lalu Lintas (Satlantas) ke-70, Satlantas Polres Jember menggelar sebuah program yang menyentuh hati dan sangat berarti bagi komunitas penyandang disabilitas dengan membagikan Surat Izin Mengemudi (SIM) D secara gratis. Acara ini bukan sekadar seremoni biasa, melainkan sebuah manifestasi nyata dari komitmen Polri dalam menciptakan kesetaraan dan mendukung kemandirian seluruh lapisan masyarakat.
Puluhan penyandang disabilitas dari berbagai wilayah di Jember memadati area yang telah disiapkan. Raut wajah penuh harap dan kebahagiaan tak dapat disembunyikan saat mereka satu per satu menerima SIM D yang telah lama dinantikan. SIM D merupakan jenis surat izin mengemudi khusus yang diperuntukkan bagi pengendara kendaraan bermotor roda dua atau tiga yang telah dimodifikasi atau disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan mobilitas penyandang disabilitas. Dengan memiliki SIM D, mereka kini dapat berkendara secara legal, aman, dan tanpa hambatan, membuka gerbang menuju kemandirian yang lebih besar.
Waka Polres Jember, Kompol Ferry Dharmawan, dalam sambutannya menegaskan bahwa inisiatif ini merupakan bagian integral dari program pelayanan masyarakat Satlantas Polres Jember. "Kami menyadari betul bahwa hak atas mobilitas adalah hak dasar setiap warga negara, termasuk saudara-saudara kita penyandang disabilitas. Melalui program SIM D gratis ini, kami berharap dapat memfasilitasi mereka untuk bergerak lebih leluasa, mengakses pendidikan, pekerjaan, dan berbagai aktivitas sosial lainnya," ujarnya dengan penuh semangat. Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini sejalan dengan tema HUT Satlantas ke-70 yang mengedepankan pelayanan prima dan inklusivitas.
Proses pembagian SIM D gratis ini bukan tanpa persiapan. Sejak beberapa waktu lalu, Satlantas Polres Jember telah membuka pendaftaran dan melaksanakan serangkaian tahapan seleksi. Para calon penerima SIM D diwajibkan mengikuti tes teori dan praktik, namun dengan metode dan fasilitas yang telah disesuaikan secara khusus untuk memastikan kenyamanan dan kelancaran bagi penyandang disabilitas. Tim penguji dari Satlantas juga telah dibekali pelatihan khusus untuk dapat berinteraksi dan menilai kemampuan berkendara para peserta dengan empati dan profesionalisme. "Setiap peserta telah menunjukkan kemampuan dan pemahaman yang baik tentang peraturan lalu lintas. Kami memastikan bahwa mereka siap untuk menjadi pengendara yang bertanggung jawab dan aman di jalan raya," tambah [Nama Pejabat Kasat Lantas].
Salah seorang penerima SIM D gratis, Bapak Hermanto, seorang tuna daksa berusia 32 tahun yang sehari-hari bekerja sebagai sales, mengungkapkan rasa syukurnya. "Selama ini, saya sering kesulitan untuk bepergian jauh karena keterbatasan transportasi umum yang ramah disabilitas. Dengan SIM D ini, saya bisa lebih mandiri, tidak perlu lagi merepotkan keluarga atau tetangga," katanya dengan mata berkaca-kaca. Ia berharap, program ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain untuk semakin peduli terhadap hak-hak penyandang disabilitas.
Program pembagian SIM D gratis ini mendapatkan apresiasi luas dari berbagai pihak. Pemerhati disabilitas, Persatuan Penyandang D8sabilitas & Center Advokasi (PERPENCA), Bapak Samsul (42), menyatakan, "Ini adalah langkah maju yang patut diacungi jempol. Polri, khususnya Satlantas Polres Jember, telah menunjukkan bahwa mereka tidak hanya bertugas menegakkan hukum, tetapi juga menjadi pelayan dan pelindung bagi seluruh elemen masyarakat.
"Selain mempermudah akses mobilitas, program ini juga secara tidak langsung berkontribusi pada peningkatan keselamatan berlalu lintas. Dengan adanya SIM D, para penyandang disabilitas kini memiliki legalitas dan pemahaman yang komprehensif tentang aturan berkendara, mengurangi potensi kecelakaan yang mungkin terjadi akibat kurangnya pengetahuan atau legalitas. Harapan kami untuk kedepan nya bisa di tambah kuota nya." Tambahnya
Inisiatif positif yang dilakukan Satlantas Polres Jember ini diharapkan dapat menginspirasi instansi kepolisian lainnya di seluruh Indonesia untuk terus berinovasi dalam memberikan pelayanan yang inklusif dan merata. Pada akhirnya, program ini menjadi bukti bahwa dengan kepedulian dan kerja sama, kita dapat membangun masyarakat yang lebih adil, setara, dan ramah bagi semua, tanpa terkecuali. (Win)