Infopol,Surabaya - Banyaknya pekerjaan Gambar dan pengawasan yang ada di kelurahan Kalijudan serta dinas kesehatan kota Surabaya menjadi ajang dugaan praktek pungli atas permainan kotor yang dilakukan tiga oknum konsultan ,pegawai PNS kelurahan dan Dinkes serta melibatkan oknum petugas yang di duga berkantor di jalan sikatan .
Berjalannya dugaan mall praktek permainan kotor ini terendus atas pengakuan konsultan yang di jadikan alat kaki tangan atau penjembatan agar proses dari pembagian proyek perencanaan dana pengawasan dapat terealisasi permainan kotornya dan berujung bagi - bagi vie proyek dan berujung ajang pungli yang melibatkan oknum oknum pegawai dan rekanan fungsi mendapat keuntungan besar pribadi masing - masing agar bisa menguasai keseluruhan pekerjaan yang ada di kelurahan dan dinas kesehatan.
Seperti banyaknya proyek perencanaan yang ada di kelurahan,konsultan mengaku pada awak media infopol dalam by chat whatsApp nya diduga bekerja sama untuk menjadi kaki tangan oknum petugas jl.sikatan untuk mengambil semua pekerjaan dakel yang dianggarkan APBD kota Surabaya,
"Aq arahan dari jl.Sikatan perencanaan mas kalau yang brian dari tahun kemaren pengawasan monggo di cross cek sama kasipem nya,"pengakuan konsultan DN.
Ironisnya Kasipem RM dan Lurah HF Kalijudan saat di,konfirmasi melalui by chat whatsAppnya siapa nama pejabat yang meminta jata proyek dengan menggunakan kaki tangan konsultan dikarenakan konsultan DN mengaku dapat arahan dari jl.sikatan.
"Lurah dn kasinya Lebih memilih bungkam."(Jum'at)16/05/25.
Dan tak hanya itu pula konsultan inisial DN ini juga perna mengaku smua pekerjaan yang ada di dinas kesehatan dalam by fon pribadinya ,
"Tak pikir Rosid sama pemikirannya dengan sampean mas Narko dan memang pekerjaan di Dinkes gak ada karna diambil smua sama jl.Ahmad Yani dan jl.sikatan ,"tandas DN.
Perlu diketahui ada hubungan apa konsultan yang mendapat kan arahan dari oknum yang diduga petugas atau pejabat tinggi yang berkantor di jalan Ahmad Yani dan jalan Sikatan padahal jika benar adanya oknum tersebut seharusnya menjalan kan tugas sesuai poksinya namun anehnya malah diduga meminta jata proyek yang menggunakan kaki tangan seorang konsultan.(NK)