Jember, Infopol.co.id - Nasib tragis dialami Susianti warga Dusun Kertonegoro Selatan Desa Kertonegoro Kecamatan Jenggawah Jember. Perempuan berusia 62 tahun itu dibunuh anaknya sendiri, Imam Gujali (37), Selasa malam (4/11/2025).
Kejadian ini menimpa Susianti yang baru saja kehilangan kedua orangtuanya. Bahkan ayah korban baru meninggal dunia enam hari yang lalu. Sementara ibu korban meninggal dunia 40 hari lalu.
Kepala Dusun Kertonegoro Selatan, Oki Daniar, mengatakan peristiwa memilukan itu terjadi tak lama setelah keluarga korban memperingati enam hari meninggalnya ayah korban.
Ibu korban 40 hari lalu telah meninggal, dan ayahnya juga baru saja meninggal enam hari yang lalu,” ujar Oki, Rabu (5/11/2025).
Oki mengatakan korban selama ini dikenal perempuan sabar dan banyak menghabiskan waktunya merawat sang ayah dan Imam, anaknya yang kini menjadi tersangka. Mereka selama ini tinggal bersebelahan.
“Korban itu dikenal sabar dan telaten. Dia tidak bekerja, di rumah merawat ayahnya dan juga si Imam itu,” kata Oki.
Untuk kebutuhan sehari-hari ditopang oleh anak bungsu korban. Imam sendiri diketahui sudah lama tidak bekerja dan tinggal di rumah yang bersebelahan dengan ibunya.
“Imam kalau makan harus dikirim oleh ibunya. Mereka tinggal berjejeran,” tambah Oki.
Tragedi ini terjadi ketika adik Imam datang ke rumah korban untuk mengantarkan makanan. Saat itu, dia mendengar teriakan dari arah rumah ibunya.
“Ketika didatangi, korban sudah jatuh di lantai rumah. Ternyata sudah dipukul oleh Imam menggunakan tambal ban atau alat vulkanisir,” jelas Oki.
Keluarga sempat mencoba menolong korban, namun Imam kembali memukul ibunya hingga tewas di tempat.
Oki mengatakan Imam diketahui mengalami gangguan mental, sejak rumah tangganya berakhir lima tahun lalu.
Sejak saat itu, dia jarang berinteraksi dengan warga sekitar dan hidup tertutup.
“Sejak itu tersangka cenderung tertutup dan tidak berkomunikasi dengan warga sekitar,” tuturnya.
Pelaku kini telah di amankan Satreskrim Polsek Jenggawah. Kanit Reskrim Polsek Jenggawah Aiptu Akhmad Rinto mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan polisi, motif pembunuhan karena tersangka kesal sering dimarahi oleh Ibu kandungnya itu.
Setelah melakukan aksi nekatnya tersangka Imam Gujali, 35, membunuh Susianti, 60, ibu kandungnnya sendiri, tersangka mengaku kalau yang dibunuh itu bukan ibunya.
Hal Itu disampaikan tersangka Imam Gujali, kepada petugas.
“Itu bukan ibu saya, saya tidak tau siapa yang saya bunuh. Kalau ibu saya pasti tidak akan marah –marah terus kepada saya,” kata Imam. (Win)

Komentar