๐๐๐ฆ๐๐๐ซ, ๐๐ง๐๐จ๐ฉ๐จ๐ฅ.๐๐จ.๐ข๐ - Guna mendukung program Presiden Prabowo Satgas Pangan Polres Jember bersama Bulog dan Dinas terkait melaksanakan sidak pasar, hal ini bertujuan untuk menekan harga beras yang selama ini masih tinggi untuk kembali pada peraturan yang telah ditetapkan pemerintah.
Setiap Produsen beras wajib mencantumkan label kualitas beras yang dijual sesuai perbapanas dan penjualan harus sesuai dengan HET sebagaimana yang tercantum dalam aturan menteri perdagangan.
Apabila masih ada produsen yang melanggar aturan tersebut tentu akan mendapat peringatan keras hingga pencabutan izin berusaha.
Maka diperlukan kerja sama yang baik antara produsen dengan distributor hingga pedagang agar harga yang ditetapkan tidak melebihi HET.
Tempat-tempat yang disasar yakni: distributor beras, pasar modern, dan pasar-pasar tradisional di Jember.
“Sidak ini kami gelar untuk mengetahui dan memastikan harga beras, khususnya dijual dengan harga dibawah Harga Eceran Tertinggi (HET) di tingkat konsumen. Di samping itu juga untuk mengetahui kualitas beras yang didistribusikan ke masyarakat,” jelasnya.
Berdasarkan hasil sidak, pasokan beras di Kabupaten Jember dalam jumlah aman dan bisa mencukupi kebutuhan Nataru, serta tidak ditemukan beras dengan kualitas di bawah standar.
Beras yang dijual di pasaran memiliki tampilan cukup baik, yakni tidak ada kutu, tidak berwarna, dan tidak menggumpal.
Namun, dari segi harga, masih dijumpai pedagang yang menjualnya di atas HET. Maka dari itu Satgas Polres Jember akan memberikan tindak lanjut bagi pedagang yang menjual beras di atas HET, apabila tetap diabaikan pedagang akan mendapatkan sanksi lebih tegas.
Selain itu, pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebab pembeli menurun. Ada beberapa kemungkinan, seperti disebabkan banyaknya pembeli yang tidak hanya membeli di pasar, tapi di kios atau toko kampung yang menyediakan ragam kualitas mulai dari curah, medium, hingga premium.
Kasat Reskrim Polres Jember AKP Angga yang di wakili Kanit Tipidter Ipda Hari Sasono menyampaikan, pasokan beras di Kabupaten Jember tidak ada indikasi kelangkaan dikarenakan stok beras di distributor.
Salah satu distributor di Jember, memiliki pasokan dalam jumlah yang banyak. Selain itu, berdasarkan tempat-tempat yang dikunjungi petugas sidak, tidak mengalami kesulitas menemukan beras.
Sedangkan harga beras yang dijual bervariatif, ada yang menjual di atas HET, pas HET, dan di bawah HET.
Ipda Hari berharap, dengan sidak harga pangan pokok khususnya beras, harga yang dijual tidak melebihi HET yang ditetapkan pemerintah sehingga tidak memberatkan masyarakat.
Sementara itu, salah satu pedagang beras di Pasar Tanjung menyambut baik langkah Tim Gabungan hari ini.
Menurutnya, dengan digelarnya sidak, Pemerintah dapat berinteraksi langsung dengan pedagang sehingga dapat mengetahui kondisi di lapangan.
“Sekarang ini tidak nyetok banyak karena pembeli berkurang meskipun harganya tetap,” ucapnya.
Ia mengatakan, jenis beras yang paling diminati masyarakat saat ini yakni beras premium dalam kemasan. Ia berharap setelah dilakukannya sidak, pemerintah dapat menemukan solusi sehingga konsumen di kiosnya meningkat. (Win)

Komentar


