infopol.co.id Kontak Redaksi- 085784424805 wa Jelang Penutupan Total Jalur Gumitir, Dishub Banyuwangi Koordinasikan Alternatif Moda Transportasi

Iklan Semua Halaman

Iklan 928x90

Hot Post

Jelang Penutupan Total Jalur Gumitir, Dishub Banyuwangi Koordinasikan Alternatif Moda Transportasi

Senin, 21 Juli 2025

 Jelang Penutupan Total Jalur Gumitir, Dishub Banyuwangi Koordinasikan Alternatif Moda Transportasi 



INFOPOL, Banyuwangi - Jelang penutupan total jalur Gumitir, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi gerak cepat laksanakan  penyesuaian layanan transportasi. Upaya ini dilakukan guna meminimalisir dampak terhadap mobilitas masyarakat, (Senin, 21/07/2025).


Diketahui, rencana penutupan jalan Nasional tersebut dimulai pada 24 Juli hingga 24 September 2025. Kebijakan ini imbas dari proses pekerjaan perbaikan jalan dan jembatan di ruas Sumber Jati hingga perbatasan Kabupaten Banyuwangi, sepanjang 115 meter.


Bupati Banyuwangi melalui Kepala Dinas Perhubungan Banyuwangi Komang Sudira Atmaja  menyampaikan, pihaknya telah berkoordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk mengantisipasi gangguan lalu lintas, terutama untuk angkutan antarkota dan antarprovinsi.


"Kami sudah berkoordinasi dengan PT. KAI DAOP 9 Jember agar menambah titik pemberhentian kereta api di Stasiun Garahan dan Stasiun Silo. Tujuannya untuk memberi alternatif moda transportasi bagi masyarakat yang biasa melintasi jalur Gumitir,” ungkap Komang, Jumat (19/7/2025).


Dishub juga menggandeng sejumlah pengelola armada bus, termasuk Perum Damri, untuk menyesuaikan rute operasional.


“Kami sedang menjalin komunikasi dengan pengelola bus lainnya untuk mempercepat penyesuaian rute dan titik keberangkatan,” tambah pria yang pernah menjabat Sekdin DPU CKPP Banyuwangi ini.


Penutupan jalan akan dilakukan total tanpa pengecualian dikarenakan alat berat yang digunakan dalam perbaikan akan memakan seluruh badan jalan dan membuat jalur tidak aman untuk dilalui.


"Demi keselamatan, penutupan dilakukan total. Jalan hanya menyisakan sedikit ruang sehingga sangat berisiko jika tetap dilalui kendaraan,” pungkasnya. (IP TeDe/ Red)