Surabaya, infopol.co.id
Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Jawa Timur, Dr. Asep Heri, S.H., M.H., QRMP, hadir sebagai narasumber dalam seminar wakaf di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Kamis (22/5). Di hadapan civitas akademika, ia menegaskan bahwa sertifikasi tanah wakaf bukan hanya agenda teknis, melainkan upaya strategis membangun ekonomi umat berbasis kepastian hukum.
“Bagi kita, wakaf bukan hanya sekadar benda. Wakaf adalah alat baca pilar dan peradaban suatu bangsa. Wakaf adalah hal yang sangat fundamental. Oleh karena itu, sebagai penerus bangsa, mari kita bangkitkan ekonomi umat dengan perwakafan,” ujarnya.
Dr. Asep juga mengungkap masih rendahnya pendataan wakaf di Jawa Timur, dan pentingnya keterlibatan generasi muda.
“Jadi kita nanti akan turun KKN melakukan sensus. Nama masjidnya apa, nama pesantrennya apa, terus dishare lock atau ditandai lokasi, nanti dibuat rekapitulasi. di 6666 kecamatan, masih ada 200.000 bidang tanah yang belum disensus. Sampai hari ini baru mendapat 56.000 tanah wakaf, itu belum tempat ibadah lainnya. Kita akan sertifikatkan tempat ibadah yang ada di Jawa Timur,” jelasnya.
Menjawab tantangan itu, Rektor UINSA menyatakan komitmen penuh: kampus akan menurunkan 3.000 mahasiswa untuk mendukung percepatan sensus wakaf. MoU antara UINSA dan Kanwil BPN Jatim telah ditandatangani, disusul program KKN Tematik Wakaf dan skema riset kolaboratif.
Langkah konkret ini mempertegas bahwa sinergi antara lembaga negara dan perguruan tinggi adalah pilar utama menjaga, mengelola, dan memajukan aset wakaf sebagai kekuatan umat menuju masa depan yang mandiri dan berdaulat. (Why).