infopol.co.id Kontak Redaksi- 085784424805 wa Akses Mudah Prostitusi Di Kota Kembang, Apartement Dan Hotel Diduga Jadi Destinasi PSK Backpacker

Iklan Semua Halaman

Iklan 928x90

Hot Post

Akses Mudah Prostitusi Di Kota Kembang, Apartement Dan Hotel Diduga Jadi Destinasi PSK Backpacker

Senin, 19 Juni 2023


Foto : ILUSTRASI 


BANDUNG RAYA. Infopol.co.id - Geliat aktivitas prostitusi di Kota Kembang menjadi magnet bagi oknum yang menggelutinya. Berbagai modus pun di lakukan untuk menjerat para lelaki hidung belang. Tak jarang secara terang-terangan mereka menawarkan. Hotel dan Apartemen bahkan Rumah Kost pun di sulap menjadi tempat transaksi. Saking menggiurkannya keuntungan bisnis esek-esek ini, tak jarang juga ditemui para backpacker perempuan yang diduga nyambi jadi pelaku prostitusi, Senin (19/06/2023).


Iseng-iseng, Tim Telusur Infopol pun mengaktifkan "aplikasi hijau" dan memilih fasilitas pemakai sekitar. Tak menunggu lama, sederet nama dan photo wanita sembari menawarkan layanan plus-plus pun terlihat.


"Open kah?," ucap tim telusur Infopol menyapa. 

Tanpa banyak basa-basi, salah satu akun dengan nama Id "R. Siska" pun membalas. 


"Open Kak," balasnya, Minggu (18/06/2023).

"ST (short time-red) Rp. 700 rb fullservis, main santai," lanjutnya menawarka jasa plus-plusnya.


Setelah di konfirmasi pertemanan, dikirimlah beberapa photo dan titik lokasi pertemuan. Setelah di cek, lokasi tersebut mengarah langsung hotel ternama yang berada di sepanjang Jalan Raya Kopo, Kopo, Bojongloa Kaler, Kota Bandung.

"Stay dimana? Aman gak?," ucap Tim Telusur mencoba menggali informasi.

"Aman, di Hotel Kopo inisial "DD". Ntar nyampai lobby aku jemput," jawab Siska


Tawar menawar tarif pun terjadi. Dari harga awal Rp. 700 ribu sekali "main", akhirnya sepakat di nominal Rp. 200 ribu.

"Berapa tarifnya?," ucap Tim

"Short time Rp. 700 ribu full servis maen santai Kak," kata perempuan yang mengaku baru berumur 18 tahun ini.


"Rp. 200 ribu ya, otw (on the way-red) sekarang," tawar Tim Telusur Infopol. 

"Sok atuh, kalau nyampai lobby hotel chat Kak," pungkasnya. 

 

Setelah mendapat beberapa bukti dugaan berpraktiknya prostitusi di hotel dan apartemen juga rumah kost di Kota Kembang, Tim Telusur Infopol pun bergeser di sepanjang Jalan Cibaduyut,  Bojongloa Kidul, Kota Bandung. Di wilayah pusat pengrajin kulit ini, kembali Tim Telusur Infopol melakukan hal serupa saat berada di Jalan Raya Kopo. Dan hasilnya, sederet akun perempuan yang menjajakan kenikmatan esek-esek pun berderet.


"Hay, open kah?," ucap Tim Telusur mencoba menyapa sebuah akun "michat" sebut saja Sinta.

"Open BO (boking order-red), ST Rp. 600 ribu, main santai rasa pacar," ucapnya. 


Sambil memesan kopi di pinggir jalan, Tim Telusur Infopol menggali lebih dalam lokasi dan mekanisme pembayaran untuk sekali pakai jasa para perempuan penjaja seks di Kota yang pernah luluh latak saat peristiwa Bandung Lautan Api ini.

"Stay dimana non?," selidik Tim Telusur sambil membakar sebatang rokok. 

"Lokasi Apartemen "MSQ" Cibaduyut, main santai," balas Sinta. 


"Net Rp. 200 ribu yah?," tawar Tim sambil nyeruput kopinya. 

"Kalau ke aku mah net Rp. 300 ribu, kalau sama temenku, dia mau net Rp. 250 ribu. Kalau iya sok atuh," balas Sinta. 


"Kalau udah sampai apartemen gimana?," ucap Tim  Telusur Infopol. 

"Aku jemput di lobby B, aman kak," jawabnya. 


Singkat cerita, tim Telusur Infopol pun bertemu dengan Sinta di lokasi yang ditentukan. Dari obrolan santai di lobby apartement baru diketahui jika Sinta backpacker yang ingin menikmati keindahan Kota Kembang. Dari pengakuannya, bersama temannya, sebut saja Bunga, mereka berkeliling dan travelling nyambi menawarkan "kenikmatan wisata malam" setiap kali mereka menginjakkan kakinya di Kota-Kota ternama di wilayah Jawa Barat. 


Mudahnya akses prostitusi di Kota Kembang sudah menjadi rahasia umum di tengah masyarakatnya. Terjangkaunya tarif dan dugaan amannya lokasi prostitusi pun menjadi magnet. Mulai dari yang terang-terangan hingga memakai modus panti pijat refleksi/ Spa pun dilakoni. Bahkan, diduga para backpaker pun terkadang juga menawarkan hal serupa untuk mencukupi kebutuhannya selama travelling di Kota Bandung. 


Giat razia pun seringkali di laksanakan oleh instansi dan institusi yang berwenang, namun tidak berefek yang signifikan untuk membatasi laju pergerakannya. Konsekwensinya, tingginya penyebaran HIV Aids dan terkikisnya moral generasi muda pun terjadi Kota yang pernah menjadi tempat diadakannya Konferensi Asia Afrika ini. (@Red IP-TD/Dh34)