infopol.co.id Kontak Redaksi- 085784424805 wa Ngimbang Diguncang Bau Solar: Jejak Energi atau Ancaman Lingkungan

Iklan Semua Halaman

Iklan 928x90

Hot Post

Ngimbang Diguncang Bau Solar: Jejak Energi atau Ancaman Lingkungan

Selasa, 27 Mei 2025

 



Lamongan, infopol.co.id

Sebuah pengeboran sumur air di Desa Ngimbang, Kabupaten Lamongan, mendadak jadi perhatian warga. Bukan karena berhasil menemukan sumber air melimpah, tapi karena kemunculan aroma tajam yang disebut-sebut mirip bau solar. Fenomena ini memicu pertanyaan serius: apa yang sebenarnya tersimpan di bawah tanah Lamongan?


Insiden terjadi saat pengeboran sumur di lahan milik M Eko (46), warga Dusun Katar, Desa Ngimbang. Proses pengeboran dilakukan oleh Jumani (45), Sukadi (38), dan Yusron (18). Selama hampir dua pekan mereka menggali tanah demi sumber air bersih. Namun pada Senin (19/5/2025) pukul 16.00 WIB, justru muncul bau tajam seperti bahan bakar solar dari kedalaman tanah.


“Awalnya biasa saja. Tapi saat alat pengebor masuk makin dalam, tiba-tiba muncul bau menyengat kayak solar. Semua yang di lokasi bisa mencium baunya,” ungkap Sumantra, warga setempat.


Aroma misterius ini tidak hanya membuat geger, tapi juga menimbulkan kekhawatiran. Apakah ada kandungan hidrokarbon? Apakah ini potensi kebocoran limbah industri bawah tanah? Atau bahkan indikasi adanya cadangan minyak ringan?


Sayangnya, hingga kini belum ada keterangan resmi dari Dinas Lingkungan Hidup maupun ESDM Provinsi Jawa Timur. Pemerintah Desa Ngimbang juga belum mengambil langkah teknis selain mengimbau warga berhati-hati di sekitar lokasi pengeboran.


Fenomena bau mirip solar ini tak bisa dipandang remeh. Dalam beberapa kasus di Indonesia, munculnya aroma bahan bakar dari pengeboran bisa menjadi indikasi awal adanya kandungan minyak ringan atau gas alam yang terperangkap dalam lapisan tanah.


Namun sebaliknya, hal itu juga bisa menunjukkan pencemaran bawah tanah akibat kebocoran limbah industri, atau sisa-sisa penguburan ilegal bahan bakar oleh pihak tak bertanggung jawab.


Jika benar ada potensi minyak, mengapa tak terdeteksi sejak awal? Jika ini limbah, siapa yang membuangnya? (Why).