infopol.co.id Kontak Redaksi- 085784424805 wa Terkait Pemberitaan SMAN 1 Bantur, Wartawan Dimintai Keterangan Penyidik di Unit Tipikor Polres Malang

Iklan Semua Halaman

Iklan 928x90

Hot Post

Terkait Pemberitaan SMAN 1 Bantur, Wartawan Dimintai Keterangan Penyidik di Unit Tipikor Polres Malang

Kamis, 30 November 2023

 


MALANG -infopol.co.id

Jajaran anggota Unit IV Tipikor Polres melakukan pemanggilan hanya melalui telepon WhatsApp terhadap Aziz, Wartawan Media Online Metropaginews.com. Dimana menurut Aziz, tepatnya Rabu 29 November 2023, sekira pukul: 11.00 Wib siang, dirinya menerima telepon WhatsApp dari unit IV Tipikor Polres Malang. Dimana inti dalam telepon tersebut, Aziz diminta agar hadir ke Polres Malang dan menghadap ke penyidik Unit IV Tipikor. 


Menurut keterangan Aziz, mengetahui kabar untuk diminta hadir di Polres Malang terkait hal tersebut, Aziz selaku seorang Wartawan merasa harus kooperatif, biarpun dirinya tidak mendapat undangan atau panggilan resmi yang sesuai dengan SOP yang berlaku dari Kepolisian, dan hanya melalui sambungan via telepon WhatsApp, Aziz langsung bergegas menuju Mapolres Malang untuk memenuhi permintaan penyidik untuk hadir di Unit IV Tipikor Polres Malang, Rabu (29/11/2023) siang.


Kepada awak media, Aziz mengatakan, saya ditelepon via WhatsApp untuk datang ke ruangan Unit IV Tipikor Polres Malang. Selanjutnya, oleh penyidik dimintai keterangan terkait pemberitaan SMAN 1 Bantur, saya sempat menanyakan ke penyidik, apa ada yang salah dalam pemberitaan kami, biasanya kalau ada yang salah itu kan urusannya Dewan Pers.


"Dijawab oleh penyidik, ini cuma  konfirmasi supaya berimbang. Kemudian, saya bertanya lagi, terus apa ada laporan atau pengaduan, Penyidik bilang tidak ada, ini perintah Kasatreskrim dan supaya berimbang," kata Aziz saat ditemui beberapa rekan media di wilayah Kecamatan Bantur, Rabu (29/11/2023) sore.


Dijelaskan olehnya, kemudian saya bertanya lagi ke Marfis, Penyidik Unit IV Tipikor Polres Malang, pemberitaan tentang SMAN 1 Bantur itu kan bukan media saya saja yang terbitkan, ada 4 media yang tayangkan berita nya, apakah akan dipanggil semua, iya nanti kita panggil semua kata penyidiknya.


"Dalam proses saya dimintai keterangan oleh Penyidik juga diketik di laptop petugas dan dituangkan juga nama-nama siapa saja Wartawan yang waktu itu investigasi dan konfirmasi kepada narasumber (beberapa wali murid SMAN 1 Bantur) hingga pihak sekolah, iya saya sebut saja sesuai fakta, saya sendiri dari media online Metropaginews.com, Zen dari media cetak dan online Bratapos.com dan Fery dari media online Definitif.id," terang Aziz.


Ditambahkan olehnya, untuk pertanyaan inti ketika saya dimintai keterangan oleh Penyidik di Unit IV Tipikor Polres Malang, Marfis, Penyidik menanyakan mengenai dokumen apa saja yang dipunyai untuk terbitkan pemberitaan SMAN 1 Bantur.


Sementara itu, Kanit Unit IV Tipikor Polres Malang, IPTU Rasyad membenarkan bahwa Aziz, Wartawan media online Metropaginews.com dimintai keterangan di Unit IV Tipikor terkait pemberitaan SMAN 1 Bantur sebagai bentuk verifikasi terhadap berita tersebut.


"Iya benar karena Pak Aziz yang memberitakan hal tersebut, sehingga kami mintai keterangan sebagai bentuk verifikasi terhadap berita tersebut," kata Rasyad saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Rabu (29/11/2023) sore.


Ketika disinggung, menurut Aziz lebih dari 1 jam dirinya dimintai keterangan oleh penyidik di Unit IV Tipikor dan tanda-tangan BAP, Kanit Unit IV Tipikor Polres Malang, IPTU Rasyad menyampaikan, "jika memang dirasa lama memang itu hanya semata-mata kami ingin detail dalam kegiatan verifikasi pak," ucapnya.


Terpisah, Kasat Reskrim Polres Malang, AKP Gandha Syah Hidayat, S.I.K., M.Si., mengatakan, justru kita ini bukan memanggil iya, tapi mengundang mas Aziz (Wartawan media online Metropaginews.com) terkait verifikasi informasi karena salah satu yang menulis tentang berita SMAN 1 Bantur kan mas Aziz.


"Dengan informasi mas Aziz itu menjadi pintu masuk kita (APH) untuk melakukan penyelidikan di sekolah tersebut, justru kita terima-kasih. Memang saat baru verifikasi belum ada undangan secara tertulis maupun resmi karena sifatnya masih verifikasi. Kalau BAP, saya pastikan tidak ada. Paling berita acara wawancara verifikasi saja," ujarnya saat dikonfirmasi melalui telepon WhatsApp, Rabu (29/11/2023) petang.


Dijelaskan oleh Kasatreskrim Polres Malang, sasarannya bukan ke temen-temen (Wartawan) justru jadi batu loncatan, jadi justru malah sifatnya mitra, pemberi informasi agar menjadi tidak liar ada acaranya ada caranya menjadi resmi. Kita kan mau mengambil ada beritanya terkait itu, kan tidak bisa artikel itu, harus kita pandu sumbernya dan kapan kita cros check kan begitu, justru pintu masuknya informasi mas Aziz.


"Lebih ke arah mitra, seperti itu, lebih ke arah batu loncatan. Tidak ke arah mas Aziz, tujuannya di SMA situ. Temen-temen mengangkat berita itu agar mendapat perhatian toh, sekarang sudah kita perhatiin. Tujuannya mas Aziz ngangkat berita itu kan biar dapat perhatian dari stack holder terkait. Kita malah terima-kasih karena informasi salah satu yang memberitakan adalah mas Aziz," terang AKP Gandha Syah Hidayat.


"Justru saya per malam ini, per detik ini bilang terima-kasih, intinya aman bahwa Aziz sifatnya hanya informasi keterangan tambahan iya cuma ketempatan di Kantor, malah terima-kasih, jadi batu lompatan pintu masuk kita ke SMA tersebut," tambahnya.

(Mas)