BANDUNG RAYA. Infopol.co.id - Penelusuran dugaan praktik "esek-esek" di Panti Pijat/ Spa dengan kedok layanan vitalitas kejantanan tetap berlanjut. Melengkapi pulbaket dan data, tim telusur Infopol pun mendatangi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung untuk mengkonfirmasi terkait monitoring pengawasan serta evaluasi. Setelah berkali-kali dikunjungi, bukannya ditemui malah terkesan menghindar, Jum'at (09/06/2023).
Tidak sekali dua tim Telusur Infopol dan Sindikat Post mencoba untuk mengkonfirmasi perihal monitoring pengawasan aktivitas panti pijat dan spa di Kabupaten bertajuk Kota Paris Van Java tersebut. Dari awal kunjungan dan diterima oleh security Disparbud tidak ada arahan apapun hanya disampaikan jika Kepala Dinas dan para pejabat fungsional sedang sibuk. Sebagai bukti kunjungan, tak lupa sembari berpamitan, tim telusur pun mengisi buku tamu.
Hingga akhirnya, setelah kunjungan yang kesekian kali barulah ada arahan dari bagian surat masuk untuk melayangkan surat resmi konfirmasi dari Redaksi Sindikat Post yang ditujukan kepada Kadisparbud Kabupaten Bandung.
Setelah surat resmi konfirmasi dikirim dan diterima, selang dua hari diketahui udah ada info disposisi dan arahan dari Kadisparbud Wawan A. Ridwan untuk segera melakukan kordinasi dan berkomunikasi dengan bidang yang menaungi yakni Bidang Pengembangan Destinasi dan Sumber Daya. Karena hari sudah beranjak sore dan menurut info dari security Bu Kabid sedang diluar kantor, tim telusur pun di arahkan untuk datang lagi ke esokannya.
"Disposisi untuk segera berkoordinasi dengan bidang yang menaungi dan segera didata ulang seluruh panti pijat dan spa di Kabupaten Bandung," ucap salah satu staf bagian surat masuk membaca disposisi surat resmi konfirmasi dari Redaksi Sindikat Post, Kamis (08/06/2023).
"Mending besok saja datang lagi Mas. Mas datang jam 8 sudah disini, biasanya Bu Kabid ada," ucap security Disparbud Kabupaten Bandung.
Menuruti arahan dari sang security, tim telusur pun datang besoknya. Semenjak jam 8 pagi pun, tim telusur stanby di kantor Disparbud. Info dari security yang bertugas, Kabid Pengembangan Destinasi dan Sumber Daya sedang sarapan diluar. Karena dirasa lama, tim telusur pun pamit sebentar untuk menghadap ke Dinas Kesehatan, namun setelah sekitar 20 menit kembali lagi ke Disparbud, dikabari jika yang bersangkutan sudah keluar kantor.
"Tadi Bu Kabid udah datang sehabis sarapan diluar, cuman terus keluar lagi katanya rapat Mas," jelas security Disbudpar Kabupaten Bandung.
Seperti diberitakan sebelumnya, dugaan praktik asusila marak terjadi di Panti Pijat dan Spa dengan dalih layanan vitalitas kejantanan di Kabupaten Bandung. Menjamurnya usaha serupa baik yang legal maupun liar mudah sekali dijumpai di Kabupaten ini. Rumah-rumah kost maupun apartemen juga hotel-hotel kelas melati diduga menjadi tempat praktik tersebut. Sudah menjadi kewajiban dan tanggung jawab bersama untuk membatasi laju gerak bahkan memberantas salah satu jenis Penyakit Masyarakat ini. Namun sayangnya, diduga masih ada juga instansi maupun institusi yang terkesan cuek dengan kondisi ini. Miris..!!. (Bersambung...)
(@Red-IP Dh34/TD)