BANYUWANGI. Infopol.co.id - Dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat Desa Temuguruh Kecamatan Sempu Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur, Pemerintah Desa Temuguruh mengadakan Pasar Rakyat yang diberi nama " LINGSIR WENGI ".
Pasar Rakyat tersebut terletak di sepanjang Jln.Sultan Agung yang membujur dari utara ke selatan sepanjang kurang lebih 600 m dan ditempati 69 stand dan pedagang.
Dari pantauan Media Infopol pengunjung yang datang untuk berbelanja sangat antusias sekali,Seperti yang disampaikan salah seorang pengunjung yang bernama Ika Wahyuningtiyas saat membeli jajanan yang bernama Sempol dan Kentang Sperar,dia membeli jajanan tersebut saat berkunjung kerumah saudaranya yang berada di Desa Temuguruh,Sabtu(7/5/2022).
Tiyas yang seorang Mahasiswi semester terakhir di salah satu Perguruan Tinggi Ternama di Banyuwangi mengatakan bahwa,"saya baru tahu jika di Desa Temuguruh ini ada Pasar Rakyat yang menjajakan Jajanan khas Osing dan saya sangat menikmatinya"ucap Tiyas.
Selain Tiyas ada juga pengunjung yang datang dari wilayah Kota Muncar dia adalah Herman dan Istianah,Pasangan Suami Istri ini jauh jauh dari Muncar datang ke Temuguruh hanya ingin membeli Jajanan yang namanya Cenil,"konon jajanan Cenil dari Temuguruh ini rasanya berbeda dari daerah lain",ungkap pasangan tersebut.
Sementara itu stand mbak Ratih yang menjajakan makanan Sosis Bakar mengatakan kepada Media Infopol,"Jika dagangan yang dijual ini sampai habis semua dari jumlah 600 tusuk, maka akan terkumpul uang sejumlah Rp 2.500.000, ( Dua Juta Lima Ratus Ribu Rupiah ) ini pendapatan kotor pak,ketika sudah kita potong bahan bahan semuanya saya mendapatkan hasil bersih Rp 1.275.000, kan lumayan Pak",ucapnya.
Sementara itu ditempat terpisah, Kepala Desa ( Kades ) Temuguruh Asmuni SP ketika di konfirmasi oleh Media mengatakan,"kegiatan Pasar Rakyat ini semata mata ingin meningkatkan roda perekonomian masyarakat Desa Temuguruh, karena saya melihat potensi yang ada, yaitu banyak sekali jenis makanan yang ada tapi belum bisa terjual dengan terbuka dan leluasa", karena tidak ada tempat dan jarang juga saya temui warga menjual makanan khas Desa Temuguruh ini dengan cara di jajakan ke Kampung Kampung sehingga jarang habis,padahal jenis makanan ini sangat disukai kebanyakan orang,seperti Lupis,Cenil,Lanun,Gatot, dan lainnya.
Setelah kita Koordinir dan kita fasilitasi ternyata masyarakat sangat antusias walaupun bertempat di sepanjang Jalan utama ini,yaitu Jln.Sultan Agung.
" Dari jumlah Pedagang yang ada kurang lebih 69 Stand/Pedagang, sedangkan perputaran uang dalam satu malam bisa mencapai Rp. 6.000.000,- ( Enam Juta Rupiah ) bisa lebih pak", uraianya.
Dengan demikian berarti pendapatan perkapita masyarakat/warga kami meningkat dan kegiatan ini kami resmikan pada tahun 2019 yang lalu kemudian karena Pandemi kami hentikan dulu dan baru beberapa Minggu ini kami buka kembali karena situasi sudah agak longgar,akan tetapi kami sebagai pemerintah Desa tetap menyarankan patuhi protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah,baik ditingkat Kabupaten maupun sampai pusat,pungkasnya. (Ip_Imam Asy'arie).