infopol.co.id Kontak Redaksi- 085784424805 wa Luruskan Framing Pemberitaan, Mas Rio: Saya Sangat Menghormati Profesi Jurnalis

Iklan Semua Halaman

Iklan 928x90

Hot Post

Luruskan Framing Pemberitaan, Mas Rio: Saya Sangat Menghormati Profesi Jurnalis

Sabtu, 02 Agustus 2025

Luruskan Framing Pemberitaan, Mas Rio: Saya Sangat Menghormati Profesi Jurnalis



INFOPOL, Situbondo - Diduga mencaci maki atau menghalang-halangi kinerja  wartawan Radar Situbondo dalam aksi unjuk rasa di depan Alun-alun Situbondo (Kamis, 31/07/2025), akhirnya Bupati Situbondo pun meluruskan pemberitaan tersebut. 


Bupati Situbondo Mas Rio  menerangkan, dirinya sama sekali tidak melakukan kekerasan maupun tindakan penghalangan terhadap kerja pers. Justru, pihaknya  berkomitmen dengan kebebasan pers dan keterbukaan terhadap kritik yang disampaikan secara santun dan konstruktif oleh insan pers.


"Saya hanya menyampaikan agar wawancara tidak dilakukan saat saya sedang berdialog langsung dengan para pendemo. Supaya tidak menimbulkan salah persepsi di tengah situasi yang cukup dinamis. Tidak ada kekerasan atau kata-kata kasar yang saya lontarkan seperti yang diberitakan media di Situbondo," tegas Mas Rio, (Sabtu, 02/08/2025).


Kehadirannya orng nomor satu Situbondo di tengah-tengah demonstran merupakan itikad baik untuk mendengar langsung aspirasi para pendemo yang mengatasnamakan gabungan LSM dan Pers. Namun, dalam proses komunikasi tersebut tiba-tiba wartawan Ahmad Humaidi langsung minta wawancara di tengah kerumunan massa.


"Saya kenal dengan Humaidi dan sering bertemu dalam berbagai kegiatan. Saya sangat terbuka terhadap dan tidak alergi terhadap kritik. Tapi, harus ada etika dan waktu yang tepat dalam melakukan wawancara, apalagi di tengah situasi demonstrasi," ucapnya..


“Tidak ada kekerasan fisik maupun verbal dalam bentuk apa pun yang saya lakukan. Namun, dalam pemberitaan membranding bahwa saya melakukan tindakan kekerasan dan memaki-maki wartawan Humadi,” jelas Mas Rio.


Pemerintah Daerah Kabupaten Situbondo, sambung Mas Rio, selalu membuka ruang seluas-luasnya kepada wartawan untuk menjalankan tugas jurnalistik secara profesional.


“Keterbukaan informasi dan kritik dari media merupakan bagian penting dalam memperkuat demokrasi dan pemerintahan yang baik,” tuturnya.


“Saya sangat menghormati profesi jurnalis. Tapi kita juga saling menghormati. Kritikan itu penting, namun mari disampaikan dengan cara-cara yang elegan, bukan dengan provokasi atau framing yang menyesatkan. Dalam semangat keterbukaan tersebut, saya siap berdialog langsung dengan insan pers, termasuk dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Situbondo,” pungkasnya. (IP TeDe/ Red-Humas) 


.