Situbondo - Infopol.co.id
Pelaksanaan proyek dengan kegiatan peningkatan ruas jalan Kesambi Rampak - Gebangan (R. 36) jenis Hotmix ACWC di Kecamatan Kapongan menjadi pantauan khusus beberapa aktifis. Betapa tidak, diduga penggunaan material batu untuk dasaran ruas jalan tersebut diduga tidak sesuai spek dan dianggap tidak lazim, (Senin, 20/10/2025).
Proyek yang menelan anggaran Rp. 272 jutaan yang bersumber dari Anggaran Pemerintah Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2025 Kabupaten Situbondo tersebut dinilai aneh. Di lokasi, beberapa masyarakat yang melintas dan dikonfirmasi pendapatnya terkait pelaksanaan proyek tersebut mengaku aneh karena penggunaan material yang tidak seperti umumnya.
"Ya mungkin kalau tujuan proyek ya bagus mas, cuman dasaran hotmix dengan menggunakan batu-batu yang besar kayak gitu ya aneh saja. Setahu saya biasanya gak kayak gitu," ungkap pria yang mengaku warga Kapongan ini.
Seperti yang terlihat di dokumentasi, proyek yang dikerjakan oleh CV. Cipta Harmoni Nuswantara dan terdaftar aktif Gapensi dengan pimpinan inisial MRM tersebut pada dasaran jalan sebelum dilaksakan penghotmixan diduga diletakkan material batuan yang diduga tidak sesuai dengan spek dan ukuran yang sudah ditentukan.
Sementara itu dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas PU Situbondo Abdul Kadir Jaelani melalui Kabid Jalan Arifin saat dikonfirmasi masih belum direspon saat berita ini di publish.
Seperti diketahui, umumnya setiap pelapisan dasar terdapat beberapa bahan yang digunakan untuk membentuk lapisan penetrasi lapen yakni: "Agregat Pokok", penggunaan batuan pokok sangat penting untuk menghasilkan lapisan batu makadam yang semakin kuat. Batuan ini berupa pecahan batu yang memiliki bentuk dan ukuran mirip kubus dengan besaran 3 hingga 5 cm. Selanjutnya, "Batu Pengunci" yang memiliki ukuran lebih kecil dibandingkan agregat batu pokok. Standar ukuran butiran yang digunakan biasanya 1 cm hingga 2 cm. Namun, ukurannya cenderung lebih besar dibandingkan batu pengunci dan yang terakhir "Batu Penutup" yang dijadikan sebagai lapisan penutup pada lapisan pondasi jalan batu makadam atau lapen. Ukuran agregat ini terdiri atas pasiran dan batu pecah yang memiliki ukuran mendekati kubus 0,3 cm hingga 1 cm. (IP Tede/ red - bersambung).