infopol.co.id Kontak Redaksi- 085784424805 wa SMAN 12 Surabaya Jual Kain Seragam? Diduga Untung Ratusan Juta,

Iklan Semua Halaman

Iklan 928x90

Hot Post

SMAN 12 Surabaya Jual Kain Seragam? Diduga Untung Ratusan Juta,

Minggu, 08 September 2024

 



Surabaya, infopol.co.id

Masih ingat Kasus sekolah di Tulungagung jual mahal kain seragam Rp. 2.3 juta hingga menjadi sorotan dan berakibat Kepala Sekolah nya menerima sanksi berat dari Dispendik Jatim?. 


Diketahui, SMA Negeri 12 Surabaya pada tahun ajaran 2024/2025 juga menjual kain seragam dan atribut siswa baru dengan harga cukup mahal hingga menjadi gunjingan ditengah masyarakat. 


Alasan di balik nekatnya sekolah ini membuat publik bertanya-tanya.


Sebelumnya, beberapa walmur mengungkapkan, fenomena paket kain seragam mahal ini sudah terjadi beberapa tahun lalu di Sekolah yang dipimpin Mugono ini. 


Selain uang SPP Bulanan Rp. 150 ribu / siswa, Harga seragam berbentuk kain SMAN 12 Surabaya Rp2 juta lebih. 


Karena itu, pihak sekolah berupaya agar kain seragam ini terbeli oleh siswa baru, akhirnya muncul intimidasi, jika membeli di luar, warna kainnya tidak sama. 


Kain seragam yang pasti terbeli adalah seragam khas sekolah, batik dan almamater, meski sekolah mengizinkan jenis seragam tertentu dibeli di luar sekolah.


Namun tidak ada yang tahu pasti jenis kain yang dijual lewat koperasi sekolah ini, salah satu merek yang mendekati kain itu adalah Toyobo.


Berpatokan pada harga kain Toyobo, ditaksir harga kain dari sekolah tidak lebih dari  Rp 20.000 per meter.


Untuk satu baju atasan diperlukan kain sepanjang 1,5 meter, sehingga ketemu harga Rp 30.000.


Dalam paket seragam ada 4 setel, yaitu putih abu-abu, pramuka, seragam khas dan batik, hingga totalnya Rp 120.000.


Sedangkan untuk bawahan, diperkirakan harganya Rp 38.000 per meter, untuk jenis kain Nagata. Kain bawahan lebih tebal, jadi kemungkinan harganya agak lebih mahal. 


Untuk seragam bawahan perempuan diperlukan kain kurang lebih sepanjang 2 meter dan kebutuhan kain untuk celana panjang laki-laki lebih sedikit.


Dengan asumsi semua siswa memerlukan kain bawahan 2 meter, maka sehingga ketemu harga Rp 57.000 atau Rp 228.000 untuk empat jenis seragam.


Sehingga total untuk 4 setel seragam utama hanya diperlukan kain seharga Rp 348.000.

Dengan asumsi hanya 50 persen siswa yang melakukan pembelian total, maka ada keuntungan ratusan juta. 


Begitupun Kain jas almamater yang diperkirakan harga aslinya Rp 125.000, itu pun sudah dalam bentuk jadi.


Dengan mengabaikan ongkos jahit, maka ada keuntungan harga Rp. 50 ribu lebih per anak.


Jas almamater ini hampir 100 persen beli, karena hanya sedikit yang menggunakan jas lama milik kakaknya.


Dengan asumsi pembelian mencapai 80 persen, maka SMAN 12 Surabaya bisa mendapatkan keuntungan puluhan juta dari jas almamater.


Keuntungan ini belum terhitung dari atribut, ikat pinggang, dan jilbab untuk siswi Muslimah yang berjilbab.


sehingga diperkirakan keuntungan dari jualan kain seragam dan atribut ini mencapai ratusan juta rupiah hingga lebih dari Rp 1 miliar, belum lagi bisnis LKS yang disinyalir melanggar aturan permendikbud, tebal tuh dompet.


Kepala SMAN 12 Surabaya, Mugono tidak bisa dikonfirmasi karena secara brutal sudah memblokir nomor awak Media. (Mh).