Komentar
Surabaya, infopol.co.id
Memang tak ada habisnya tingkah oknum kepala sekolah dalam mencari keuntungan meski sekolah dipimpinnya adalah sekolah negeri berbasis agama islam di Surabaya, alhasil pelayanan Didik dan Kepemimpinan Kepala MtsN 4 Surabaya ini dikeluhkan masyarakat dan sejumlah orang tua siswa.
Hasil investigasi, MtsN 4 Surabaya mendapat hujatan dari Seseorang yang diduga wali murid terkait buruknya pelayanan didik, bahkan ia menuding Kepala MtsN Korupsi.
"jangan sekolahkan anak anda di sekolah tsb. (MtsN 4 Surabaya) Kepsek korup, fasilitas minim, tidak punya perpus, kelas bocor, nilai indeks rendah, akreditasipun rendah. jangan sampai menyesal. jangan melihat karena sekolah islam, jika sekolahnya indeks rendah, alumni sulit masuk sma negeri karena indeks rendah. Penyesalan selalu diakhir jangan sampai menysal. SANGAT TIDAK REKOMEN." Cetus salah satu walmur menyampaikan ulasannya.
Sebagai penerima dana bos Kemenag, MTsN 4 Surabaya yang mempunyai 700 Murid menerima satuan BOS sebesar Rp1.100.000,- sampai dengan Rp1.340.000,- / siswa/tahun.
saat dikonfirmasi, selasa (3/9/2024) Kepala MtsN 4 Surabaya, Dyah Argarini tidak ada di tempat, awak media hanya ditemui oleh Waka Kesiswaan yang mempersilahkan agar temuannya diberitakan.
Hingga berita ini dinaikkan kepala sekolah belum bisa dihubungi awak media, beberapa aktivis anti korupsi pun meminta tindakan serius Kemenag Surabaya untuk panggil dan periksa kepala sekolah. (Mh).