SITUBONDO. Infopol.co.id - Aksi demo mahasiswa yang berlangsung di DPRD Memanas, akibatnya dua mahasiswa harus mendapat perawatan dari petugas kesehatan saat melakukan unjuk rasa, Senin (12/9) kemarin.
Hal ini terjadi akibat, satu mahasiswa terkena siraman bahan bakar minyak (BBM), dan satu orang mahasiswa terkena pukul hingga pingsan.
Berdasarkan pantauan media ini dilapangan, massa unjuk rasa tiba di depan gedung DPRD sekitar pukul 11.00 WIB. Diketahui membawa BBM, dan anggota yang berjaga berusaha merampas bahan bakar tersebut.
Hal itu dilakukan untuk menghindari adanya pembakaran di area tersebut. Namun, BBM yang dirampas itu justru tumpah dan mengenai wajah salah satu mahasiswa.
Akibatnya wajahnya terasa panas. Meski satu mahasiswa terkena BBM. Namun aksi unjuk rasa tidak patah semangat masih tetap dilakukan. Massa menuntut agar Polisi tidak bersikap represif, dan juga meminta DPRD berpihak kepada kepentingan masyarakat untuk menurunkan harga BBM.
Disela unjuk rasa tersebut, terjadi kesalah pahaman antara mahasiswa dan anggota polisi yang berjaga. Insiden saling mendorong terjadi, sehingga menimbulkan korban terhadap salah satu mahasiswa pingsan.
Spontan, mahasiswa lain membawa keluar tumpukan massa yang sedang bentrok, agar mendapatkan pertolongan medis.
Menurut ketua Cabang PMII Situbondo, Fathor Zainullah mengatakan, petugas tidak perlu melakukan tindakan arogansi terhadap mahasiswa yang ingin menyampaikan aspirasinya. Agar aksi bisa berjalan damai dan kondusif.
“pihak kepolisian tidak harus emosi menghadapi kita. Agar tensi teman-teman juga tidak ikut memanas, karena mendapat perlakukan secara emosional,” ucapnya.
Rozi mengaku, kedepan jangan sampai aksi unjuk rasa kembali memakan korban. Pasalnya, apa yang dilakukan itu adalah untuk menyampaikan problem masyarakat yang semakin mengalami kesulitan saat menaikkan harga BBM. “ Ada lima orang yang tadi menjadi korban. Namun bersyukur kondisinya baik-baik saja,” ucapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Situbondo, Zainur Ridho mengatakan, mendukung penuh atas aspirasi yang disampaikan kepada wakil rakyat.
Anggota dewan segera mungkin mengirimkan surat yang kedua kalinya kepada pemerintah pusat, untuk membatalkan kenaikan harga BBM. “Kami dukung apa yang menjadi aspirasi adik-adik mahasiswa.
Secepatnya, surat yang disampaikan kepada kami akan segera dikirim kepada pemerintah pusat,” ucapnya.
Sementara itu, Kapolres Situbondo, AKBP. Andi Sinjaya Ghalib mengatakan, Polres Situbondo menurunkan sebanyak 383 personil, terdiri dari Polisi-TNI dan anggota dari unsur pemerintahan, yakni damkar dan Satpol-PP untuk melakukan pengamanan aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh mahasiswa Cipayung.
“Tidak ada kesulitan yang berarti dalam menjaga aksi unjuk rasa. Aspirasi dari mahasiswa juga sudah diterima oleh anggota DPRD, dan kembali pulang dengan kondusif,” ucapnya singkat. (Sy-Dn)

Komentar

