MALANG,infopol.co.id–
Di tengah program efisiensi yang dilakukan pemerintah, ternyata tidak berlaku untuk kalangan pendidikan.Paling tidak, jika itu merujuk pada kegiatan wisuda SMP Negeri 22 Kota Malang, yang sudah menggelar acara pada tanggal 28 April 2025 kemaren di salah satu hotel berbintang di kota malang.
Setiap wali murid dibebani biaya wisuda senilai Rp 400 ribu rupiah Yang salah satu peruntukkannya untuk menyewa hotel.
Sontak rencana tersebut langsung mematik reaksi wali murid, Mereka mempertanyakan adanya tarikan kepada sekitar 400 ribu lebih wali murid kelas IX, yang akan mengikuti wisuda.
“Informasi yang beredar di WAG wali murid SMPN 22 Kota Malang, jumlah murid ada kurang lebih 192 siswa kebutuhan untuk wisuda itu sekitar Rp70 juta. Semuanya dibebankan kepada wali murid, dengan masing-masing diminta membayar biaya purnawiyata sebesar Rp 400 ribu,” ujar salah satu wali murid, N, Rabo (28/5/2025).
Bahkan dalam WAG tersebut, juga diminta semua wali murid untuk menyetorkan dana itu paling lambat awal April 2025. Alasannya, dana yang dipakai untuk pembayaran down payment (DP) dan lain-lain masih kurang.
“Untuk pembayaran point-point yang dikeluarkan panitia, salah satunya untuk kebutuhan tali asih ke sekolah dan banyak lagi lainnya,” imbuhnya.
Sebagai informasi, berdasarkan data yang ada di WAG wali murid, untuk biaya Purnawiyata sebesar Rp 400ribu itu, bakal digunakan untuk kalender, album kenangan, tali asih sekolah dan biaya hotel.
Pihak sekolah sendiri, ketika awak media ke SMPN 22 mengonfirmasi,dan di temui humas Bu anna membenarkan jika SMPN 22 Kota Malang,habis melaksanakan Purnawiyata di salah satu hotel pada hari Rabo kemaren.
Humas SMPN 22 Kota Malang, bu Anna disampaikan jika setiapwali murid dibebani Rp 400 ribu. Namun semua itu yang mengurus adalah Komite dan paguyuban Sekolah.
Di singgung terkait ijin dari kepala dinas pendidikan Anna menyebut sudah ada lampu hijau dari kepala dinas pendidikan kota malang.
Tapi yang gak mampu, tidak sebesar itu.Bisa menyesuaikan kemampuannya.Bahkan tidak bayar pun, tidak apa-apa,” karena ada wali murid lain bersedia membayari anak yang tidak mampu.katanya untuk memeriahkan wisuda SMPN 22 Kota Malang, tutur Bu Anna yang saat di temui wartawan.
Ditegaskan Bu Anna, untuk biaya tersebut sifatnya tidak memaksa,tetapi semua kebutuhan untuk kepentingan Purnawiyata maupun wisuda, dilakukan oleh Komite sekolah.Pihak sekolah mengaku tidak ikut cawe-cawe.
Terpisah, awak media menghubungi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Malang, Suwarjana, Via chat Wa tidak membalas chat,hingga berita ini di naikan kepala dinas pendidikan kota malang tidak membalas Wa nya,terkesan mengabaikan konfirmasi awak media.
Bersambung...
(Mas/team)