infopol.co.id Kontak Redaksi- 085784424805 wa Mahasiswa Farmasi UMM Laksanakan Program PMM, Pahamkan Penyakit Degeneratif dan DAGUSIBU.

Iklan Semua Halaman

Iklan 928x90

Hot Post

Mahasiswa Farmasi UMM Laksanakan Program PMM, Pahamkan Penyakit Degeneratif dan DAGUSIBU.

Kamis, 15 Agustus 2024

 


NGANJUK, infopol.co.id Sebuah kabar baik datang dari Mahasiswa Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang telah melaksanakan Program Pengabdian Masyarakat (PMM) dengan materi Pentingnya paham penyakit Degeneratif dan DAGUSIBU di Posyandu Lansia RW 6 Mangundikaran Nganjuk, Jawa Timur.


Terlihat wajah wajah ceria para generasi Tua lanjut usia berdatangan di Posyandu Lansia RW 6 Mangundikaran Nganjuk yang diselenggarakan tanggal 15 Agustus 2024  bersamaan menyambut peringatan  HUT Kemerdekaan RI ke 79. Program Posyandu Lansia kali ini disemarakkan oleh kegiatan Mahasiswa Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang sedang melaksanakan Program Pengabdian Masyarakat (PMM) di Kelurahan Mangundikaran Kabupaten Nganjuk


kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pemahaman pentingnya Pengetahuan penyakit Degeneratif dan penggunaan obat DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang) untuk menghindari risiko penyakit pada masyarakat lanjut usia di RW. 06 Mangundikaran Nganjuk.


Mahasiswa farmasi UMM kelompok 12 gelombang 5 tahun pelajaran 2023/2024 yang diketuai oleh M. Irfan Cahya Kurnia, memiliki anggota M. Fahdol Tuhing Pamungkas, Ninggar Eka Handayani, Naila Hani’ah Dawam, dan Afifah Zahrotul Fuadiyah melaksanakan salah satu programnya di Posyandu Lansia. 


Menurut M. Irfan Cahya Kurnia mengatakan, bahwa program di Posyandu Lansia ini bertujuan agar masyarakat RW. 06 paham dalam mematuhi aturan meninum obat supaya mencapai hasil terapi yang diinginkan dengan tema DAGUSIBU. Selain itu juga masyarakat diharapkan lebih menjaga kesehatan dengan mengonsumsi buah – buahan sebagai upaya untuk mencegah penyakit degerative yaitu penyakit kronis akibat penurunan fungsi organ atau jaringan.


Dagusibu merupakan singkatan dari Dapatkan, Gunakan, Simpan dan Buang yang ditujukan agar masyarakat paham mengenai obat. Tujuannya meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam pengelolaan dan pengawasan penggunaan obat yang baik dan benar. Obat bebas yang didapat dari toko obat, apotek, atau obat yang dibeli tanpa resep dokter biasanya dipersiapkan di rumah untuk penanganan sakit tanpa bantuan tenaga kesehatan. Obat-obat tersebut diantaranya obat batuk, pilek atau obat demam. Begitu pun obat dari resep dokter, tidak semua obat akan habis sekali minum. Obat yang dapat mengurangi rasa nyeri atau obat demam, hanya dikonsumsi ketika merasakan sakit tersebut sehingga obat tersebut harus disimpan selama tidak digunakan.


Penjelasan singkat tentang Dagusibu adalah

1. Dapatkan, sebaiknya kita mendapatkan obat di tempat yang terjamin mutu dan kualitas (obat asli) yaitu dari Apotik dan instalasi farmasi di rumah sakit, Puskesmas, Klinik, toko obat yang resmi dan lain- lain, selain itu mendapat informasi detail tentang obat yang dikonsumsi.

2. Gunakan, obat merupakan bahan yang digunakan dengan dosis tertentu, penggunaan yang tepat dan dimanfaatkan untuk mendiagnosa, menyembuhkan, mencegah penyakit dan memelihara kesehatan. Penggunaan obat mengacu pada prinsip penggunaan obat seperti tepat diagnosa, tepat indikasi, tepat pemilihan obat, tepat dosis, cara dan lama pemberian serta tepat pemberian informasi.

3. Simpan, supaya obat dapat digunakan hingga masa kadarluasa sebaiknya di simpan dengan petunjuk penyimpanan yang tepat. Simpan di tempat yang tidak terkena matahari langsung, kering dan tidak lembab. Perlu diperhatikan tempat penyimpanan jauh dari jangkauan anak-anak. Simpan obat sesuai dengan  kemasan aslinya dan memastikan obat tersebut tertutup rapat agar terhindar dari kontaminasi.

4. Buang, ciri-ciri obat kadaluwarsa adalah telah melewati tanggal waktu kadaluwarsa dan obat tersebut telah berubah rasa, bau dan warna. Obat yang telah kadaluwarsa tidak boleh dibuang sembarangan karena beresiko disalahgunakan atau tidak sengaja terminum oleh orang sehingga sebaiknya obat dibuka dahulu kemasannya lalu dihancurkan kemudian di buang ke tempat sampah.


Beberapa jenis penyakit degeneratif paling umum adalah kanker, diabetes, Parkinson, Alzheimer, rheumatoid arthritis, dan osteoporosis. Banyak orang-orang di dunia mengidap penyakit tersebut. Bahkan di banyak negara, penyakit degeneratif menjadi salah satu penyebab utama kematian. Kebanyakan kasus penyakit degeneratif hanya ditemukan setelah pemeriksaan dengan cermat berdasarkan keluhan pasien. Kebanyakan pasien menemui dokter dengan keluhan tertentu, seperti sakit kronis dan batuk yang berlebihan. Setelah melakukan beberapa prosedur diagnostik, dokter mulai curiga bahwa penyebab adalah penyakit degeneratif. Kemudian, dokter akan menyelidiki lebih lanjut untuk menentukan penyebab pasti atau jenis penyakit. Setelah itu, pasien akan dirujuk dokter spesialis untuk diagnosis dan mendapat perawatan lebih lanjut.



Masih bersama Irfan, program PMM Mahasiswa Farmasi UMM tersebut akan berlangsung mulai tanggal 18 Juli 2024 sampai dengan 19 Agustus 2024. "Selain kegiatan di lokasi Posyandu Lansia RW 6 Kelurahan Mangundikaran, program Mahasiswa Farmasi ini juga akan masuk di program Posyandu Balita dan Lembaga  KB-TK Khadijah 2 Nganjuk" tuturnya.


Sementara menanggapi pelaksanaan PMM Mahasiswa Farmasi UMM, Ibu Teteh Bidan Kesehatan Puskesmas selaku penanggung jawab Posyandu Lansia mengatakan sangat senang dan mendukung program PMM, dikarenakan materi sangat bagus dan menambah wawasan bagi para Lansia terhadap penyakit dan obat-obatan sesuai dengan yang dialaminya.


Selain itu, menurut Ibu Ketua RW Ibu Mundir selaku penanggungjawab kegiatan Lingkungan mengatakan "Kegiatan Mahasiswa Farmasi UMM ini juga membuat semarak kegiatan Posyandu bersamaan bulan Agustus memperingati HUT ke 79 Kemerdekaan Republik Indonesia.(*/Slm)