Komentar
Jember | infopol.co.id - Catatan pengungkapan kasus Narkoba Polres Jember dalam beberapa tahun terakhir, yakni tahun 2021 ada 268 kasus, tahun 2022 ada 283 kasus, dan ditahun 2023 ini ada sebanyak 173 kasus, padahal pengedar narkoba dari berbagai jenis masih banyak yang loss dool alias bebas melintas dan bebas dalam mengedarkan barang haram tersebut.
Tim investigasi kami yang di lapangan, melihat langsung dan berbaur dengan masyarakat di Jember yang ternyata pengedar atau penjual barang haram tersebut terang-terangan dalam bertransaksi, seolah sudah tidak takut hukum alias kebal hukum.
Tidak hanya disitu saja, para pengedar barang haram tersebut juga mempunyai jaringan di luar kota, dari sini perlu kita pertanyakan bagaimana kinerja para penegak hukum yang ada di Jember, hingga para pengedar narkoba bisa bebas bertransaksi alias loss dool.
Kasus peredaran pil koplo harusnya menjadi atensi pihak kepolisian, mengingat peredaran pil koplo di wilayah Jember cukup tinggi karena dengan penduduk yang banyak, maka wilayah Jember bisa menjadi pasar yang menggiurkan bagi para pengedar narkotika jenis pil koplo.
Peredaran gelap narkotika dan obat berbahaya (narkoba) di Jember kian meresahkan. Karena tak hanya menyasar penduduk yang tinggal di perkotaan saja, tapi juga warga yang tinggal di pedesaan.
Dari tim investigasi kami menemukan, bahwasanya ada 21 titik yang bebas dan aman dari pantauan APH yang ada di Jember, sekali lagi timbul pertanyaaan apakah APH setempat memang tidak tahu, ataukah memang dijadikan atensi atau back up sehingga pengedar dengan leluasa mengedarkan barang haram tersebut.
Hal ini akan kami telusuri terus dan akan kami laporkan ke Polres Jember, Polda Jatim hingga Mabes Polri agar negara Indonesia yang kita cintai ini bebas dari narkoba yang mana hal itu bisa merusak generasi penerus bangsa Indonesia.
(Ip_tim red)