GRESIK. Infopol.co.id - Hanya satu-satunya di Kabupaten Gresik, acara sedekah bumi mengangkat tema produk ikan Bandeng seperti di Desa Tambakberas Kecamatan Cerme dengan ” Kirab Tumpeng1000 Bandeng”. Kegiatan ini dihelat pada Sabtu (3/9/2022), bertempat di gedung Serbaguna Desa Tambakberas. Di samping itu juga pagelaran ludruk Karya Baru.
Hal ini, membuat Bupati Gresik H. Fandi Akhmad Yani beserta Wakil Pimpinan DPRD Gresik Hj. Nur Saidah dan Ketua Komisi 1 DPRD Gresik H. Muhammad yang hadir, sangat bangga karena ikan bandeng sebagai salah satu produk unggulan sektor perikanan di Kabupaten Gresik.
Pada kesempatan ini, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengatakan kegiatan sedekah bumi di Desa Tambakberas Kecamatan Cerme sudah berhenti kurang lebih selama 2 tahun karena pandemi covid-19. Dimana Sedekah Bumi ini sudah menjadi tradisi dan selalu menggunakan tema tumpeng 1000 bandeng.
” Yang mana Bandeng ini merupakan salah satu produk unggulan Kabupaten Gresik dari sektor perikanan. Kita mampu produksi kurang lebih per tahun di atas 80 ribu ton,” ungkapnya.
Melihat hasil produk ikan Bandeng di Desa Tambakberas pada sedekah bumi kali ini, Bupati Gresik yang akrab disapa Gus Yani menyatakan bahwasannya ketahanan pangan di kabupaten Gresik sangat mencukupi. Mudah-mudahan dalam rangka sedekah bumi ini rasa syukur kita atas seluruh atas nikmat Allah SWT, selalu meningkat.
Gus Yani juga memastikan dengan ketahanan pangan yang siap, sehingga bisa menurunkan stunting. Karena diketahui sumber produk unggulan dari Gresik di baik sektor pertanian maupun perikanan sangat baik.
Disamping itu, Gus Yani menyadari kegundahan para petani tambak di Kabupaten Gresik pada tahun ini, terkait terjadinya kelangkaan pupuk karena regulasi yang ada. Dan berharap, tahun depan terkait masalah pupuk di sektor perikanan teratasi dengan regulasi baru untuk mendapat jatah pupuk subsidi.
Dan apa yang disampaikan Bupati Gresik tersebut, menurut Kepala Desa Tambakberas sebagai bentuk dukungan kepada warga masyarakat Tambakberas khususnya petani tambak.
” Karena selama ini terkait kelangkaan pupuk menjadi PR kami yang ada di desa. Banyak petani yang menanyakan masalah kelangkaan pupuk khusus perikanan. Dikhawatirkan langkanya pupuk tersebut akan mempengaruhi hasil perikanan di Desa Tambakberas, yang tiap tahun menghasilkan ratusan ton ikan bandeng,” tuturnya.
Sementara itu, dengan tema kegiatan kirab 1000 bandeng ternyata menarik perhatian Wakil Pimpinan DPRD Gresik Nur Saidah.
” Tema ini betul-betul mengena, agar pemerintah pusat biar tahu bahwa pada saat ini pupuk langka di sektor perikanan. Bahkan sampai sekarang belum ada keputusan dari pemerintah, baik DPR, Kementrian maupun Presiden,” terangnya.
Nur Saidah mengutarakan keprihatinannya kepada pemerintah pusat yang masih belum memperhatikan taraf petani perikanan. Padahal ada sumbangan devisa yang lumayan dari sektor perikanan tapi justru pupuk bersubsidi untuk perikanan belum menjadi sesuatu yang fokus bagi pemerintah.
Selain itu, sebagai wakil rakyat di daerah akan mengupayakan untuk terus mendorong masalah tersebut di DPR RI, karena terkait dalam hal ini kewenangan DPR RI yang membuat aturan.
” Maka DPR RI harus serius, masalah pupuk bukan masalah sembarangan. Harus serius, jadi kalau DPR RI sendiri tidak bersemangat sehingga regulasi tidak akan pernah tercipta, saya yakin,” tandasnya.
Legislator kawakan asal Partai Gerindra Kabupaten Gresik berharap pemerintah pusat memperhatikan kesulitan petani perikanan terkait kelangkaan pupuk. Jadi antara pemerintah, Kementrian dan DPR RI harus sepakat urusan pupuk ini harus diselesaikan terutama petani petambak.
Tampak hadir pula Wakil pimpinan DPRD Gresik Hj. Nur Saidah, Ketua Komisi 4 DPRD Gresik H. Muhammad, Asisten 1 Sekda Gresik Suyono, Muspika Cerme AKD Cerme, Kades Tambakberas beserta perangkat desa, BPD, tokoh masyarakat, Karang Taruna dan masyarakat desa Tambakberas. (Jml)

Komentar